Imajiner Doa




Doa yang kupanjatkan ketika aq masih bujang :
" Yaa Allah beri aku calon istri yang baik, yang sholihah, beri aku istri yang dapat menjadi makmum yang patuh pada aku."

Doa yang kupanjatkan ketika selesai menikah :
" Yaa beri aku anak yang sholih dan sholihah, agar mereka dapat mendoakan aku ketika nanti aku mati dan menjadi satu amalanku yang tidak pernah putus."

Doa yang kupanjatkan ketika anak-anakku lahir :
" Yaa Allah beri aku kesempatan menyekolahkan mereka disekolah islami yang baik mekipun itu mahal, beri aku rizki untuk itu Ya Allah."

Doa yang kupanjatkan ketika anak-anakku sudah mulai sekolah :
" Yaa Allah jadikan ia murid yang baik sehingga dia dapat bermoral islami, agar dia bisa khatam Al Quran pada usia muda."

Doa yang kupanjatkan ketika anak-anakku sudah beranjak remaja :
" Yaa Allah jadikan anakku bukan pengikut moderenisasi yang menkhawatirkanku, Yaa Allah aq tidak ingin ia mengumbar auratnya, karena dia ibarat buah yang sedang ranum."

Doa yang kupanjatkan ketika anak-anakku sudah berjak dewasa :
" Yaa Allah entengkan jodohnya, berilah jodoh yang baik, yang sholih dan sholihah pada mereka, yang b ibit, bebet, bobotnya baik dan sesuai setara dengan keluarga kami."

Doa yang kupanjatkan ketika anakku menikah :
" Yaa Allah jangan kau putuskan tali orangtua dan anak ini, aku takut kehilangan dia."

Doa yang kupanjatkan ketika anakku akan melahirkan :
" Yaa Allah mudah-mudahan cucuku lahir dengan selamat, aku ingin nama pemberian pada cucuku, karena aku ingin memanjangkan teritoria wibawaku sebagai orangtua dari ibunya cucuku."

ketika kupanjatkan doa-doa itu, aku membayangkan Allah tersenyum dan berkata...........

" engkau ingin istri yang baik dan sholihah sudahkah kau baik dan sholih?..
enkau ingin makmum yang baik, kankah jadi imam yang baik?"

" engkau ingin anak sholih dan sholihah, sudahkah itu ada pada dirimu dan istrimu?...
jangan egois begitu, masa' engkau ingin anak yang sholih dan sholihah hanya ingin mereka ingin mendo'akanmu..
tentu mereka akan jada sholih dan sholihah utama karena-Ku, karena aturan yang mereka ikuti haruslah aturan-Ku."

" engkau ingin menyekolahkan anakmu disekolah islam, karena apa?..
Prestige?...atau mode?... atau engkau tidak mau direpotkan dengan mendidik islam padanya?..
engkau juga harus bermoral islami, engkau harus membaca Al Quran dan berusaha mengkhtamkannya."

" bagaimana engkau dapat mnahan anakmu tidak menebarkan pesonanya dengan mengumbar aurat, kalau istrimu sebagai ibunya tidak mau mntup auratnya?..
sementara ia tau kalau Aku mewajibkan itu untuk keselamatan dan kehormatan umat-Ku."

" engkau bicara bibit, bebet, dan bobot untuk calon menantumu, seolah engkau tidak percaya ayat 3 dan 26 surat An Nuur dalam Al Quran-Ku.
percayalah kalau anakmu adalah anak sholih dan sholihah maka sepadanlah yang ia dapatkan."

" engkau hanya ayahnya, dan Aku yang memiliki dia saja, Aku bebaskan dia dengan kehendaknya.
Aku tetap mencintainya meskipun ia telah berpaling dari-Ku, bahkan ketika dia melupakan-Ku, Aku tetap mencintainya."

" anakmu adalah amanahmu, cucumu adalah amanah dari anakmu, berilah kebebasan untuk melepaskan busur anak panahnya sendiri yang menjadi amanahnya."

Lantas...... aku malu.... dengan imajinasi do'a-ku sendiri...
aku malu akan tuntutanku kepada-Nya...

maafkan aku Yaa Allah.....


di ganti kata oleh B.J Ardi (Abu Hanif Al-Atsari)
diambil dari majalah nurul hayat hal 42 edisi mei-2009

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kiat-Kiat Agar Bisa Qana’ah

Sehat lebih baik dari Kaya

Jadilah Pelopor Kebaikan Sebelum Mengajak yang Lain