Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2012

Siapakah Orang Yang Sukses ?

Gambar
Oleh: Syaikh Prof. Dr. Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin Al-’Abbad Al-Badr hafidhahullah Terjadi pembicaraan disebagian majelis manusia tentang kesuksesan, tentang orang-orang sukses, tentang sebab-sebab sukses, siapakah orang yang sukses, dan siapakah sang pemenang. Sebuah kata yang selalu diulang-ulang disebagian majelis dan terbatas pemahaman tentang kesuksesan beserta makna-maknanya dalam pemahaman sebagian manusia hanya berkisar pada kesenangan-kesenangan yang pasti akan hilang dan perkara-perkara yang fana. Disana terdapat pembicaraan tentang kesuksesan dalam persaingan bisnis, dalam perlombaan olahraga, dalam muamalah-muamalah yang diharamkan seperti perjudian dan yang lainnya. Bermacam–macam pembicaraan tentang kesuksesan, apa itu kesuksesan, hakikatnya, bidang-bidangnya dan sebab-sebabnya. Hilang dari pikiran kebanyakan manusia kesuksesan besar yaitu ketika berjumpa dengan Rabb semesta alam, kesuksesan dengan mendapat ridha Allah, selamat dari Azab-Nya, dan masuk kedalam

Memperbaiki Tauhid Ibarat Memperbaiki Jantung pada Badan

Gambar
Memperbaiki tauhid pada diri kita itu sangatlah penting. Syaikh Abdul Malik Ramadhani hafizhahullah berkata, “Sesungguhnya memperbaiki tauhid bagi agama -seseorang- seperti kedudukan perbaikan jantung bagi badan.” (Sittu Durar min Ushul Ahli al-Atsar, hal. 16) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ketahuilah, sesungguhnya di dalam tubuh terdapat segumpal daging. Apabila ia baik maka baiklah seluruh tubuh. Dan apabila ia rusak/sakit maka sakitlah seluruh tubuh. Ketahuilah, segumpal daging itu adalah jantung.” (HR. Bukhari dan Muslim dari an-Nu’man bin Basyir radhiyallahu’anhu) Oleh sebab itu mendakwahkan tauhid merupakan program yang sangat mulia. Syaikh Abdul Malik Ramadhani hafizhahullah berkata, “Oleh sebab itu para da’i yang menyerukan tauhid adalah da’i-da’i yang paling utama dan paling mulia. Sebab dakwah kepada tauhid merupakan dakwah kepada derajat keimanan yang tertinggi.” (Sittu Durar min Ushul Ahli al-Atsar, hal. 16) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sa