Kenapa aku di Uji. . .



بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Saudaraku, ujian apa yang kau dapati hingga engkau berputus asa?

اعْلَمُوا أَنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِي الْأَمْوَالِ وَالْأَوْلَادِ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُونُ حُطَامًا وَفِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٌ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ

“Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (Al-Haddid : 20)

Kenapa Aku di uji? . . .

أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا ءَامَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ
وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ
“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan : "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?”
“Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.”
[ Al-`Ankabuut: 2, 3]

Kenapa aku tidak di uji saja dengan hal-hal yang baik? . . .


تَعْلَمُونَ لَا وَأَنْتُمْ يَعْلَمُ وَاللَّهُ لَكُمْ شَرٌّوَهُوَ شَيْئًا تُحِبُّوا أَنْ وَعَسَى لَكُمْ خَيْرٌوَهُوَ شَيْئًا تَكْرَهُوا أَنْ وَعَسَى

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”
[ Al-Baqarah:216]

Kenapa aku diberi ujian seberat ini? . . .

وُسْعَهَا إِلَّا نَفْسًا اللَّهُ يُكَلِّفُ لَا

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.”
[ Al-Baqarah:286]

Bolehkah aku frustasi dan putus asa? . . .


وَلَا تَهِنُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَنْتُمُ الْأَعْلَوْنَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ

“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman”.
[ Ali-`Imraan:139]

Bolehkah aku berputus asa?
الْكَافِرُونَ الْقَوْمُ إِلَّا اللَّهِ رَوْحِ مِنْ يَيْئَسُ لَا إِنَّهُ اللَّهِ رَوْحِ مِنْ تَيْئَسُوا وَلَا
“dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir”.
[ Yusuf:087]

Bagaimana cara menghadapi ujian hidup ini?. . .

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung.”
[ Ali-`Imraan:200]

الْخَاشِعِينَ عَلَى إِلَّا لَكَبِيرَةٌ وَإِنَّهَا وَالصَّلَاةِ بِالصَّبْرِ وَاسْتَعِينُو
“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu`.”
[ Al-Baqarah:045]



الْعَظِيمِ لْعَرْشِ رَبُّ وَهُوَ تَوَكَّلْتُ عَلَيْهِ هُوَ إِلَّا إِلَهَ لَا اللَّهُ حَسْبِيَ فَقُلْ
maka katakanlah: "Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki `Arsy yang agung".
[At-Taubah:129]

Apa yang kudapat dari semua ujian ini?. . .

وَيُقْتَلُونَ فَيَقْتُلُونَ اللَّهِ سَبِيلِ فِي يُقَاتِلُونَ الْجَنَّةَ لَهُمُ بِأَنَّ وَأَمْوَالَهُمْ أَنْفُسَهُمْ الْمُؤْمِنِينَ مِنَ اشْتَرَى اللَّهَ إِنَّ
بَايَعْتُمْ الَّذِي بِبَيْعِكُمُ فَاسْتَبْشِرُوا اللَّهِ مِنَ أَوْفَى أَوْفَى وَمَنْ وَالْقُرْءَانِ وَالْإِنْجِيلِ التَّوْرَاةِ فِي حَقًّا عَلَيْهِ وَعْدًا
الْعَظِيمُ الْفَوْزُ هُوَ وَذَلِكَ بِهِ

“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu`min diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Qur`an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.”
[At-Taubah:111]

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam bersabda, "Tidaklah sesuatu menimpa seorang mukmin, baik berupa kesedihan, kesusahan, keletihan, dan penyakit, hingga duri yang menusuknya, melainkan Allah akan meninggikan baginya satu derajat karenanya dan mengampuni kesalahannya karenanya." (Muttafaq'alaih)

ditulis oleh Abu Hanif al-Atsary

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kiat-Kiat Agar Bisa Qana’ah

Sehat lebih baik dari Kaya

Jadilah Pelopor Kebaikan Sebelum Mengajak yang Lain