Diantara Guru Kita, Para Khatib Hari Raya
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Syaikh bin Baz rahimamullah pernah ditanya : “Telah tersebar dikalangan sebagian orang, bahwa “Orang yang tidak memiliki guru, maka gurunya adalah setan”. Apa pengarahan Syaikh untuk mereka?”.
Beliau menjawab : “Ini adalah kesalahan orang umum dan suatu bentuk kejahilan dari sebagian orang-orang sufi untuk mengajak manusia agar berhubungan dengan mereka, bertaklid kepada mereka dalam bid’ah-bid’ah dan kesesatan-kesesatan mereka.
Sesungguhnya apabila seseorang mendalami agama dengan mengahdiri halaqah-halaqah ilmiah dan agama, atau dengan mentadabburi al-Qur’an atau Sunnah dan mengambil faedah dan pelajaran darinya, maka dikatakan bahwa dia telah bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu, bahkan dikatakan : “Ia telah mendapatkan kebaikan yang banyak”.
Sudah sepantasnya bagi penuntut ilmu untuk berhubungan dengan para ulama yang telah dikenal dengan kelurusan aqidah dan kebaikan perilaku, bertanya kepada mereka tentang ksesulitan yang dihadapinya, karena apabila ia tidak bertanya kepada ahli ilmu, maka kadang-kadang ia banyak salahnya dan permasalahan-permasalahan akan terjadi kerancuan.
Adapun apabila ia menghadiri halaqah-halaqah ilmiah dan mendengarkan nasihat-nasihat dari ahli ilmu, maka dengan cara inilah dia akan mendapatkan kebaikan yang banyak dan pelajaran yang bermacam-macam, meskipun ia tidak memiliki guru tertentu.
Tidak diragukan lagi bahwa orang-orang yang mengahdiri halaqah-halaqah ilmu dan mendengarkan khutbah-khutbah jum’at, hari-hari raya, dan ceramah-ceramah yang diadakan di masji-masjid, maka gurunya menjadi banyak, meskipun dia tidak menisbatkan kepada salah satu di antara mereka, lalu bertaklid dan mengikuti pendapatnya”.
(majallah al-Buhuts al-Islamiyah, hal. 133, edisi 39)
dikutip oleh Abu Hanif al-Atsary
dari majalah adz-Dzakirah vol. 7 No.12 Edisi 54
Komentar
Posting Komentar
Tulis komentar disini :